Organ Masterclass
oleh
Gregorius Gerald Pratomo, M.Mus.
Organis Stasi Parung Panjang - Organis Indonesia
Musik liturgi merupakan salah satu bagian penting dan tak terpisahkan dalam sebuah Perayaan Ekaristi. Penggunaan Organ untuk mengiringi Ekaristi merupakan dukungan yang sangat penting untuk koor, memudahkan dan mengarahkan partisipasi umat, serta menciptakan kesatuan hati yang mendalam antar jemaat yang berhimpun, menjadikan tugas sebagai Organis menjadi sangat vital dalam Perayaan Ekaristi, entah untuk mengiringi atau instrumental. "Organ pipa hendaknya dijunjung tinggi sebagai alat musik tradisional Gereja Latin; suaranya mampu menyemarakkan upacara-upacara ibadat secara mengagumkan, dan dengan mantap mengangkat hati umat ke hadapan Allah dan ke alam surgawi.”
Komunitas Organis Indonesia adalah komunitas untuk pemain organ pipa yang bergerak dalam bidang konservasi organ serta edukasi. Komunitas ini beranggotakan 55 organis yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan beberapa negara. Komunitas ini juga sudah cukup banyak memberikan pelatihan, seminar, dan kolaborasi konservasi dan pengembangan organ pipa di bawah program Sounding Heritage Indonesia bersama Rudi van Straten, sounding heritage specialist dari Belanda.
Oleh karena itu, sejak November 2024 Sie Organis Stasi Parung Panjang mulai menjalin komunikasi yang intens dengan Komunitas Organis Indonesia terkait hal-hal apa yang cocok untuk dilakukan dan sesuai dengan kebutuhan organis di Stasi, sehingga pada akhirnya pada hari Sabtu, 15 Maret 2025 di Rumah Doa dapat terlaksana dengan sangat baik “Organ Masterclass” pertama di Stasi Parung Panjang. Pemateri pada masterclass ini adalah Gregorius Gerald Pratomo, perwakilan dari Komunitas Organis Indonesia, seorang Dosen musik di Universitas Parahyangan, praktisi organ dan dirigen, sekaligus menjadi anggota seksi musik Komisi Liturgi KWI. Peserta yang hadir adalah seluruh organis yang sudah bertugas di Stasi, dimana semuanya hadir dan sangat antusias mengikuti acara sejak awal sampai akhir yang berlangsung sekitar 4 jam.
“Masterclass” ini tidak hanya dapat mengembangkan teknik bermain organ para peserta, melainkan juga menambah wawasan terkait musik liturgi secara umum, terutama yang biasa terjadi di Gereja-Gereja di Eropa, mengingat pemateri menempuh pendidikan musik S1 & S2 di Jerman, sehingga dapat membagikan berbagai pengalaman menarik yang ternyata sangat berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di Indonesia seperti improvisasi, dirigen, dan teknik iringan yang beragam. Saat masterclass, para peserta satu per satu praktik memainkan lagu-lagu yang telah dipersiapkan, dan mendapatkan tips dan trick dari pemateri agar iringan dapat terdengar lebih indah dan dapat lebih optimal dalam membantu koor saat bertugas.
Tentunya saran dan masukan yang diberikan perlu dilatih kembali secara mandiri oleh para peserta agar dapat lebih diserap dan dimaksimalkan dalam tugas-tugas selanjutnya, sehingga dapat menyatukan hati umat beriman di Stasi Parung Panjang dalam meresapi Ekaristi kudus lewat permainan organ yang lebih baik
Penulis
Abednego Banni Wicaksono
Seksi Organis
Add New Comment