Parung Panjang, 04 September 2024 - Bisa menjadi bagian dari sejarah lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah sebuah anugerah, terutama mengingat kerinduan umat Katolik bangsa ini yang telah lama dipendam sejak kunjungan Paus Yohanes Paulus II 35 tahun lalu.

Kehadiran Bapa Gereja Katolik di Tanah Bhineka dalam perjalanan Apostoliknya memunculkan kegembiraan yang luar biasa di seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga lansia, serta awam, biarawan, dan biarawati, semua merasakan sukacita dan haru yang mendalam.

Di balik riush semarak kehadirannya, Paus Fransiskus meninggalkan pesan tentang perdamaian dan pentingnya merayakan perbedaan. 

Dalam pidatonya di Istana Negara pada 4 September 2024, ia mengungkapkan kekagumannya terhadap semboyan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi dasar bangsa Indonesia. Paus juga merujuk pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang menekankan pentingnya peran Allah dan keadilan sosial sebagai landasan negara. 

Pidato tersebut menggarisbawahi pentingnya menjaga nilai-nilai ini demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Pidato Paus Fransiskus di Istana Negara RI 4 September 2024, bisa dilihat di bawah ini.